Selasa, 14 Juni 2011

SEJARAH DNS


SEJARAH DNS

Sebelum adanya DNS, pertama kali tepatnya tahun 1970-an dalam jaringan ARPAnet (cikal bakal jaringan Internet yang ada sekarang) digunakan pemetaan dengan bentuk tabel host pada berkas HOSTS.TXT. Jaringan dengan HOSTS.TXT pada tiap host-nya.
Berkas ini berisi nama host dan alamat IP serta pemetaannya dari seluruh mesin/komputer yang terhubung dalam jaringan. Ketika ada komputer lain yang terhubung ke jaringan ARPAnet maka masing-masing komputer dalam jaringan tersebut harus memperbaharui berkas HOSTS.TXT-nya. Pada saat itu cara meng-update berkas HOSTS.TXT dengan menggunakan ftp setiap satu atau dua minggu sekali. Masalah muncul ketika jaringan ARPAnet yang tadinya kecil tersebut kemudian menjadi Internet yang semakin hari semakin besar. Kesulitan meng-update isi berkas HOSTS.TXT karena jumlah nama mesin/komputer yang harus dituliskan ke berkas tersebut sudah terlalu besar dan tidak efisien.
Lalu muncul ide untuk membuat sistem database terdistribusi yang mempunyai data mengenai pemetaan nama host ke alamat IP dan sebaliknya. Dengan adanya pendistribusian database nama host dan alamat IP, maka tiap organisasi yang memiliki jaringan di dalam domain tertentu hanya bertanggung jawab terhadap database informasi pemetaan nama host dan alamat IP pada jaringannya saja yang biasa disebut zone. Administrasi domain tersebut dilakukan secara lokal tetapi informasi itu dapat diakses oleh semua komputer di Internet.
Karena sifat database yang terdistribusi ini, maka dibutuhkan suatu mekanisme pengaksesan informasi bagi host lain pada database yang terdistribusi untuk menemukan informasi host atau jaringan yang dipunyai oleh suatu organisasi.
Dan pada tahun 1984, Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi ini dengan Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet.
1.      PENGERTIAN DNS
Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet seperti Web Browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau internet.
2.      Domain Name System (DNS)
Sebelum berkenalan dengan BIND, kita harus tahu mengenai DNS. DNS merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan / mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya dari alamat IP ke nama host yang disebut dengan reverse-mapping. DNS sangat berguna sekali dalam jaringan terutama Internet, sistem ini akan memetakan nama mesin misal pikachu.indolinux.com ke alamat IP misal 202.123.45.6 selain itu juga penggunaannya sangat luas misal, untuk routing e-mail, telnet, ftp, web, dan lain-lain.
Bagaimana jika tidak ada DNS, kepala kita bisa pecah jika harus mengingat ratusan, ribuan, bahkan jutaan alamat IP di Internet. Kita manusia lebih mudah untuk mengingat nama daripada alamat IP dengan panjang 32 bit itu. Komputer menggunakan alamat IP untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Bagaimana menjembataninya? Disitulah gunanya Domain Name System (DNS).
Dengan adanya DNS, informasi host menjadi mungkin untuk diakses oleh komputer di jaringan maupun Internet. Implementasi DNS pada sistem operasi Linux yang sering digunakan adalah BIND meskipun ada juga salah satu implementasi yang cukup baru dan juga banyak dipakai yaitu djbdns. Walaupun banyak sejarah mengenai isu keamanan dan vulnerability-nya, banyak server DNS di dunia masih menggunakan BIND. Alasan yang mungkin adalah kebanyakkan para administrator server DNS tersebut lebih familiar dengan BIND daripada server DNS lain. Seperti halnya dengan penggunaan sendmail yang notabene merupakan server-mail yang punya konfigurasi cryptic daripada server-mail lain tetapi masih tetap digunakan dengan alasan familiar dan kebiasaan administratornya. Pandangan mengenai hal ini saya kembalikan pada administrator masing-masing lembaga atau perusahaan.

FUNGSI DNS
1.       Kerangka Peraturan pengiriman secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis record DNS, dikenal sebagai record TXT.
2.       Menyediakan keluwesan untuk kegagalan computer,Beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tiga belas server akar (root server)digunakan oleh seluruh dunia.

KELEBIHAN DNS
1.       DNS mudah untuk di implementasikan di protocol TCP / IP .
2.       DNS server mudah untuk di konfigurasikan .(Bagi admin)
3.       User tidak lagi di repotkan untuk mengingat IP address.

KEKURANGAN DNS
1.       DNS tidak mudah untuk di implementasikan.
2.       Tidak konsisten.
3.       Tidak bisa membuat banyak nama domain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar